Tantangannya pas liburan sekolah ini mesti pas Bunda kerjaan banyak di kantor, kerjain laporan penelitian mesti pas anak2 libur ditambah mbak yang momong ndak datang....
It`s a perfect day...
Planningnya... hari ini ajak Ken dan Nina ke kantor, trus ke lab, trus ke supermarket untuk belanja -Bundanya ndak sempat ke pasar pagi ini-
Kenyataannya...
Pagi setelah antar Atta sekolah, ajak Ken dan Nina sebentar ke kantor untuk ambil buku referensi. Telepon ke Lab, untuknya analisisnya lagi jaga ujian, kerjaan di lab di tunda hari rabu. trus ke supermarket untuk bikin nugget pesenan Nina dan Ken minta dibuatin sop brokoli (hanya brokoli saja isinya)
Sesampai di rumah, bikin makanan pesenan Ken dan Nina.... untuk resep nuggetnya minta diajarin sama Tante Suci Satri yang memang sudah biasa bikin nugget sendiri di rumah... Ini resepnya
NUGGET SAYUR ala TANTE SUCI SATRI
500 gram daging ayam giling di campur ma 2 sdm maizena, 1/2 batang keju cheddar di parut, telur 1 butir, 3 siung bawang putih rajang halus, merica bubuk, gula pasir, garam, dan bawang putih bubuk...
Itu resep dasarnya...
Untuk varian rasa, saya tambahkan brokoli dan wortel, sesuai selera. Untuk brokoli saya rendam dulu ma air panas, tujuannya untuk menghilangkan ulat-ulat kecil yang mungkin sembunyi di sela-sela kuntum brokoli, selain itu untuk menghilangkan bau langunya.Brokoli dan wortel ini saya parut halus dan di masukkan ke dalam adonan dasar.
Setelah itu di siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm, diolesi mentega. masukkan adonan, trus dikukus sampai matang.
Setelah matang didinginkan, kemudian di potong atau di cetak susia selera, di olesi telur dan di celupkan ke tepung roti.
Nugget yang sudah jadi ini saya masukkan ke dalam kemasan kedap udara, dan saya masukkan ke dalam frezeer. tujuannya agar beku dan tahan lama, selain itu juga tepung roti akan lengket dan ndak rontok pada saat di goreng....
Lumayan juga untuk persediaan 1 minggu. Untungnya, anak-anak suka dan saya pun juga senang, karena anak-anak suka....
^_^
Senin, 15 Juni 2015
Senin, 08 Juni 2015
Selfie Boy
Menurut wikipedia Bahasa Indonesia definisi selfie adalah
Swafoto atau foto narsisis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakankamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di industri hiburan Korea, istilah yang digunakan adalah selca (singkatan untuk self camera). Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok".
Salah satu materi pelajaran "Deep Blue Eyes" adalah belajar ekspresi wajah. Dia diajari berbagai ekspesi wajah mulai marah, senang, sedih, menangis... awal belajar menggunakan kartu ekspresi. Terapis akan menunjukkan berbagai ekspresi wajah menggunakan kartu.
Setelah Deep Blue Eyes paham, maka mulai ditingkatkan menggunakan simbol. simbol yang biasa digunakan adalah smiley face, yang mewakili masing-masing perasaan.
http://www.smileystore.com/Merchant2/graphics/00000001/12382.jpg
Deep Blue Eyes suka sekali digambarkan simbol smiley, malah terkadang ngambil gambar di sekolah..^_^
Akhir-akhir ini, setiap pulang sekolah Deep Blue Eyes ngaca dulu di depan kaca sekolah.. Atau kalo di kamarnya, diam-diam dia ngaca sambil pasang pose senyum, membuka mulut. Ternyata, Deep Blue Eyes suka sekali di foto selfie sama Terapisnya.
Hasilnya lucu-lucu...
Smile.... |
Showing me teeth |
Hai..hai... |
Love U Deep Blue Eyes
Minggu, 07 Juni 2015
Accident in the Afternoon
Rabu 27 Mei 2015
Hari ini hari yang sangat sibuk. Ngerjain penelitian di
laboratorium, bikin laporan penelitian, sehingga ndak bisa jemput Ken dan Nina
pulang sekolah. Tugas jemput sekolah minta tolong Eyang Ti dan Eyang Kungnya.
Pagi sebelum berangkat kerja, Ken sempat merajuk
Bunda, Mas Ken maunya dijemput bunda saja. Ndak mau di jemput eyang.
Kenapa mas?
Iya bund, kalo di jemput bunda kan bisa main sepeda di rumah. Kalo
dijemput eyang ndak bisa sepedaan
Ya, nanti sore saja sepedaannya kalo bunda sudah pulang kantor.
Kenzie lagi seneng-senengnya naik sepeda roda 2,s epedanya
baru dibelikan Ayahnya. Tapi sudah dipesenin kalo sepedaan jangan di dalam
rumah. Kebetulan rumah kami agak luas bagian ruang keluarganya. Sengaja kami
minggirkan semua kursi dan meja, agar Ken, Nina, dan Atta bisa sepedaan di
dalam rumah. Tapi pakai sepedanya yang kecil, bukan yang besar.
Pagi sebelum berangkat kerja pun, saya ngobrol ma Ayah.
Ayah, besok jadi berduaan kan?
Mau kemana ya...
Ga tahu Yah, aku juga bingung mau kemana.
Apa ndak usah aja, Bund. Tar sabtu keluar bareng ma anak-anak aja.
Ok
Kita ada rencana mau keluar bareng di hari kamis, karena
sudah lama ndak “pacaran”, kita berdua sama-sama sibuk. Saya sibuk ma lab dan
penelitian, Ayah sibuk ma proyek di kantor.
Berangkatlah kita...
Saya dan Atta..
Ayah antar Ken dan Nina
------------------------------------------------------------
Sore pulang kerja....
Ken menghampiri saya dan berkata
Bund, tadi mas ken sepedaan, jatuh terus “nonot” mas Ken ditatap sepeda,
berdarah. Tapi sekarang darahnya sudah
berhenti, Bund.
Sakit, mas.
Ndak bund. Mas ken tak sepedaan lagi ya, bund.
Iya mas
Saya pun masuk rumah dan mandi. Setelah mandi, Ken
menghampiri saya lagi
Bund, “nonot” mas Ken sakit kalo di buat jalan.
Saya langsung telepon Ayah, cerita singkat. Ayah bilang,
dibawa ke UGD lavalette aja
Saya bawa Ken ke UGD Lavalette. Sesampai di sana langsung di
lihat sama dokter jaga dan perawatnya. Setelah memeriksa Ken, Dokter bilang...
Ibu, ini lebih baik sekalian di sunat saja. Karena yang luka
pas bagian kulitnya. Kalo di rawat nanti malah “mborok” yang akan menutup
saluran pipisnya.
Sesaat saja tertegun. Speechess.......
Sesampai di rumah, sudah ada Yang Ti yang baru pulang ngaji
dan ndak lama Ayah pulang kantor. Saya cerita kalo Ken harus di sunat.
Malam itu juga kami putuskan untuk membawa Ken ke dr.
Bambang Prijadi, MS. Beliau pun
menyarankan untuk sunat, tapi bisa di tunda sampai kamis pagi. Biar Ken istirahat
dahulu
Kamis, 28 Mei 2015
Pagi-pagi jam 5, kami sudah membangunkan Ken. Eyang Ti dan
Eyang Kung sudah datang untuk membantu menjaga Atta dan Nina, karena masih
tidur.
Jam 05.30, kami sampai di rumah dr. Bambang Prijadi, MS.
Beliau sudah siap dengan segala peralatannya.
Proses sunatpun di mulai, pas di suntik bius Ken nangisnya
luar biasa....
Tapi setelah obat biusnya bekerja, Ken malah cerita-cerita
dengan Ayah (Ayah megangin Ken di bagian atas kepala). Apa aja diomongkan....
Jam 06.30 proses sunat pun selesai, dan kami pun pulang.
Sesampai di rumah.... Ken menjadi raja. Hanya duduk depan
televisi sambil menonton acara kesukaannya.
Ndak lama kemudian reaksi obat biusnya habis, wah... mulai
teriak-teriak. Yang sakit, yang panas, yang jangan di pegang....
Maunya di tiup dan di kipasin sama bunda saja...
Bunda iseng tanya...
Biar ndak sakit mas
ken mau apa?
Mau magnum, bunda.
Tapi janji ya, kalo
sudah dikasih magnum ndak nangis lagi
Iya bunda, janji...
Hehehehe... mumpung lagi sakit, Ken aji mumpung.... mau es
krim yang paling enak hehehehe
Tapi ndak papalah... yang penting Ken cepet sembuh.
Selamat ya Nak, semoga menjadi anak yang semakin sholeh dan
semakin sayang sama Ayah Bunda, Mas Atta, dan Adik Nina.
Jumat, 29 Mei 2015
Sebagai wujud rasa syukur kami, kami mengadakan acara syukuran sunat Ken sekaligus akikahnya. Karena kami berdua masih punya utang untuk mengadakan akikah anak-anak. Alhamdulillah yang berkenan hadir di acara syukuran Ken banyak, sekaligus mendoakan supaya Ken menjadi anak yang sholeh.
Maturnuwun semuanya...
^_^
Kamis, 14 Mei 2015
Bottle Caps vs Blue Eyes
Tau tutup botol kan? Kalau bahasa jawanya saya menyebut "Kempyeng"....
Tutup botol yang dikasih sama penjual bakso, sesampai di rumah di tuang di tempat tersendiri ma Blue Eyes.
Kejadian Kelima,
Kita jadi sudah biasa kalo Blue Eyes selalu nguber tutup botolnya.... jadi kalo misalnya kita ajak makan di warung bakso atau rumah makan, dan dimana kulkas teh botolnya bisa di akses sama pembeli... Kita akan langsung menuangkan tutup botol yang ada di penyimpanan tutup botol (yang nempel di kulkas) plus ijin sama penjualnya.... setelah itu Blue Eyes akan tenang ndak rewel selama makan.
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini"
Tutup Botol
Entah sejak kapan Blue Eyes suka sama tutup botol. Dia suka melihat gambarnya. Awalnya setiap kali diajak ke rumah makan, warung, atau ke restoran.... yang di tuju pertama kali adalah kulkas penyimpanan minuman dingin. Dia ndak peduli di pesankan makan atau tidak, yang penting bisa dapat tutup botol...
Ada keasyikan sendiri yang saya lihat jika Blue Eyes mendapatkan tutup botol... mulai dari di tumpuk, di lihat gambarnya dan di tata rapi....
Dan, gara-gara tutup botol inilah beberapa kejadian di luar dugaan terjadi.... Bikin malu sih ndak -Bundanya sudah kebal, saraf malunya sudah berkurang, red-... tapi dampaknya itu lho....
Kejadian pertama...
Pas kita semua keluarga besar makan bersama di Rumah Makan di kawasan Stasiun Kota Malang.... Pandangan Blue Eyes pertama kali melihat kulkas penyimpanan minuman dingin (yang nyimpen botol teh dingin).... sudah ndak sabar untuk ambil tutup botolnya. Padahal kulkasnya ada di belakang meja kasir dan kita ndak bisa mengambil seenaknya....
Saya tulis dikertasnya "Atta tunggu. Ayah nanti ambil tutup botol"
Setelah di tuliskan, dia lumayan tenang... karena tahu bahwa Ayahnya akan mengambilkan tutup botolnya. Tak lama Ayah datang dengan membawa tutup botol teh.... Tutup botol yang sedikit bengkok (karena pelayannya membukanya dengan pembuka botol tangan)....
Melihat tutup botol yang bengkok itu, dia kecewa.... dan apa yang dilakukan....Dia membuang tutup botolnya ke arah belakang, padahal di belakangnya pengunjung lain yang juga menikmati makanan di restoran ini.... Untungnya saya ndak di komplain, dan pengunjung tersebut ndak membalas melemparkan tutup botolnya...^_^
Setelah itu, Blue Eyes menangis....minta lagi.... dikasih lagi sama Ayah... eh dilempar lagi..... Ihhh, jadi gemes, ini anak maunya apa? Minta, dikasih, eh dibuang....
Kejadian ini terulang sampai ke tiga kalinya....
Setelah tiga kali melakukan hal itu, Blue Eyes menoleh ke belakang, ke arah di lemparnya tutup botolnya.... minta diambilkan. Dengan muka badak, saya dan Blue Eyes mengambil tutup botol yang sudah dia lemparkan ke pengunjung dibelakang kami. Dengan perasaan tidak enak, saya meminta maaf atas kelakukan Blue Eyes... untuknya pengunjung ini baik banget (apa nahan marah ya???)...
Setelah itu.... Blue Eyes yang awalnya rewel, jadi mau makannya... ndak bingung nyari tutup botol lagi...
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini:
"Ternyata Blue Eyes ndak mau 1 tutup botol, maunya banyak. Pahami gesture yang Blue Eyes lakukan... Saya harus mengerti Blue Eyes, bukan dia yang harus pahami saya"
Kejadian Kedua,
Pas di ajak maem di Bakso G*ng di daerah Jl. Wijayakusuma.... wah ini yang paling ndak tenang makan bakso hehehehehe.... gimana ndak tenang, kulkas botol tehnya pas sebelahan ma kursinya. Maunya Blue Eyes semua botol yang ada di kulkas di bukain semua biar dia dapat tutup botolnya.....
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini:
"Mesti berpikir 2 kali kalo mau ajak Blue Eyes makan di luar.... mending beli, bungkus, makan di rumah"
Kejadian Ketiga,
Pas antri bensin di Pom Bensin Jl. Bandung, Malang. Setiap isi bensin, saya selalu perhatian sama meteran bensinnya. Pas mobil udah saya jalankan, saya di datangin ma Mbak2 sambil bilang
"Bu, anaknya lari ke sana...(ke arah pojokan, memang ada kulkas botol teh)"
Ndak jadi jalan deh mobilnya... saya langsung keluar dari mobil, ndak peduli sama mobil yang sudah antri dibelakang saya. Mau marah biarlah marah... yang penting Blue Eyes ndak ilang....
Saya hampiri Blue Eyes, saya gandeng tangannya dan segera saya masukkan ke mobil, sambil ndak lupa menoleh ke mobil di belakang saya dan bilang maaf karena sudah membuat menjadi menunggu lama.
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini:
"Jangan lupa untuk mengunci pintu "Safety child" sehingga Blue Eyes ndak bisa membuka pintu dari dalam... dan yang penting lagi... ngecek dulu, anaknya ada ndak di mobil..."
Rasanya, Blue Eyes ini selalu di lindungi oleh Allah SWT dan malaikat.... entah apa jadinya jika si Mbak2 itu ndak kasih tau saya, dan saya melajukan mobilnya.... Apakah saya masih bisa bertemu Blue Eyes lagi atau ndak....T_T
Kejadian Keempat,
Kita bertiga -Blue Eyes, Ayah, dan Saya- makan bakso di Kawasan Sukarno Hatta.... Pas, mau pesan makannya saya bilang ma penjualnya...
"Mas, saya pesan teh botol 3 ya, nanti tutup botolnya sama minta ya..."
Eh kok penjualnya bilang begini...
"Saya ada bu 1 plastik, ibu mau? " sambil ngeluarin 1 plastik besar yang isinya tutup botol !!!!
"Hah, mau banget mas, ndak kepake kan?"
"Ndak bu"
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini:
"Selalu tanyain dulu di awal, apakah yang jual nyimpen tutup botol ndak kepake....siapa tahu bisa di minta dan dibawa pulang"
Kejadian Kelima,
Kita jadi sudah biasa kalo Blue Eyes selalu nguber tutup botolnya.... jadi kalo misalnya kita ajak makan di warung bakso atau rumah makan, dan dimana kulkas teh botolnya bisa di akses sama pembeli... Kita akan langsung menuangkan tutup botol yang ada di penyimpanan tutup botol (yang nempel di kulkas) plus ijin sama penjualnya.... setelah itu Blue Eyes akan tenang ndak rewel selama makan.
Pelajaran yang saya ambil dari kejadian ini"
"Bahagia itu sederhana.... bisa melihat anak duduk tenang hanya gara2 sudah dapat tutup botol merupakan kebahagiaan yang uar biasa"
Hasil berburu tutup botol
Padahal.....
Setelah sesampainya di rumah, para tutup botol ini lho ndak di apa2kan... dikumpulin aja dan dipandangin ma Blue Eyes...
Setelah kejadian berulang kali dengan tutup botol, akhirnya saya setiap kali ngajakin Blue Eyes makan di luar selalu sangu tutup botol yang saya masukkan di tas. tar kalo udah di nyampe di tempatnya... tutup botol ini saya berikan dan dibuat mainan ma Blue Eyes....
Hikmahnya...
Mungkin ini adalah proses pembelajaran bagi Blue Eyes, kalo bagi kita apa sih istimewanya tutup botol... tapi bagi Blue Eyes ini adalah bentuk pembelajaran tentang konsep bentuk, nama benda dan fungsi benda. Di sisi lain, setiap proses pembelajaran yang dia lakukan selalu menuntut kesabaran saya dan Ayahnya.... Sama-sama belajar... Blue Eyes belajar tentang benda, sedangkan kami belajar menjadi lebih sabar lagi.
^_^ Semangat....
Senin, 26 Januari 2015
Belajar Sholat....
Alhamdulillah "My Spanish Blue Eyes" sekarang sudah mulai belajar sholat. Setiap kali waktu sholat tiba, Atta selalu mengikuti saya atau ayahnya untuk mengambil air wudhu di kamar mandi. Walaupun urutan wudhunya masih belum benar, Atta tidak menolak jika saya atau ayahnya membetulkan urutan yang benar kepada Atta.
Setelah selesai wudhu, Atta akan segera berlari ke kamar untuk membantu menggelar sajadah merahnya. Saat sholatpun Atta berdiri disebelah saya atau ayahnya dan mengikuti setiap gerakan sholat. Di akhir sholat, setelah salam Atta akan langsung menyalami tangan kami dan menyediakan pipinya untuk kami cium... Setelah itu Atta akan melanjutkan mainnya atau melanjutkan aktivitas sebelumnya, misalnya makan atau menulis di kertas putihnya.
Alhamdulillah, meskipun lambat tapi kami yakin bahwa nantinya Atta akan lebih tertib sholatnya... Akan menjadi kewajiban kami untuk mengajarkan sholat kepada Atta. Sehingga akan menjadi bekal buat Atta jika kami sudah tidak ada, Atta sudah dapat melakukan sholat secara mandiri dan tertib tanpa tergantung lagi pada kami.
Love U boy... Tetap semangat ya... Doa Ayah Bunda selalu menyertai di setiap langkahmu.. Aamiin..
Setelah selesai wudhu, Atta akan segera berlari ke kamar untuk membantu menggelar sajadah merahnya. Saat sholatpun Atta berdiri disebelah saya atau ayahnya dan mengikuti setiap gerakan sholat. Di akhir sholat, setelah salam Atta akan langsung menyalami tangan kami dan menyediakan pipinya untuk kami cium... Setelah itu Atta akan melanjutkan mainnya atau melanjutkan aktivitas sebelumnya, misalnya makan atau menulis di kertas putihnya.
Alhamdulillah, meskipun lambat tapi kami yakin bahwa nantinya Atta akan lebih tertib sholatnya... Akan menjadi kewajiban kami untuk mengajarkan sholat kepada Atta. Sehingga akan menjadi bekal buat Atta jika kami sudah tidak ada, Atta sudah dapat melakukan sholat secara mandiri dan tertib tanpa tergantung lagi pada kami.
Love U boy... Tetap semangat ya... Doa Ayah Bunda selalu menyertai di setiap langkahmu.. Aamiin..
Jumat, 23 Januari 2015
Waardenberg Syndrome
Awalnya, kami tidak tahun jika terkena Waardenburg Syndrome. Seluruh dokter yang kami datangi mendiagnosis rubella. Selama 6 tahun kami mengikuti diagnosis tersebut. Sampai pada akhirnya pada saat Atta fitting alat di Kasoem Hearing, Mbak Greta (teknisi di Kasoem) ngobrol dengan saya, dan beliau menyampaikan kalo Atta ini kok kayanya Waardenberg Syndrome ya bu... Saya bengong, apa itu???
Sampai dirumah sayapun buka lappy dan browsing "Waardenberg Syndrome". Dan inilah penjelasan singkatnya...
Sampai dirumah sayapun buka lappy dan browsing "Waardenberg Syndrome". Dan inilah penjelasan singkatnya...
Waardenburg
syndrome adalah suatu syndrome kelainan genetic yang mengakibatkan kehilangan
pendengaran dan perubahan warna pigmen pada rambut, kulit, dan mata; meskipun
pada kebanyakan penderita ada yang masih mempunyai pendengaran normal, sebagian
gangguan pendengaran tingkat sedang, dan ada yang mengalami gangguan
pendengaran tingkat berat (profound hearing).
Gangguan pendengaran ini terjadi sejak bayi (congenital). Orang dengan
kondisi seperti ini mempunyai mata berwarna biru pucat atau mempunyai warna
mata yang berbeda antara yang kiri dan kanan, misalnya yang kiri berwarna
coklat dan yang kanan berwarna biru pucat. Tanda lain adalah terkadang terdapat
warna rambut putih pada sebagian rambut. (http://ghr.nlm.nih.gov/condition/waardenburg-syndrome)
Ada 4
tipe Waardenberg syndrome ini. Tipe 1 dan tipe 4 mempunyai kemiripan yang sama,
yang membedakan adalah pada tipe 1 ada jarak yang lebar diantara kedua mata
sedangkan pada tipe 2 tidak. Pada tipe 2 kehilangan pendengaran mempunyai
tingkat lebih berat dibanding tipe.
Pada
tipe 3 (Klein-Waardenburg syndrome) adanya ketidaknormalan pada tubuh bagian
atas, adanya gangguan pendengaran, dan adanya perubahan pigmentasi.
Pada
tipe 4 (Waardenburg-Shah syndrome) adanya tambahan gejala “Hirschsprung disease”,
yaitu adanya gangguan pencernaan yang menyebabkan konstipasi pada usus.(http://ghr.nlm.nih.gov/condition/waardenburg-syndrome)
Saya pun tertegun dengan penjelasan ini, selama 7 tahun kami mencari jawaban atas pertanyaan "sebenarnya Atta ini kenapa?"... Ternyata ini jawabannya...
Penjelasan yang sama juga diberikan oleh dr. Haris (saya lupa nama lengkapnya - yang jelas beliau dokter THT yang praktek di Kasoem Surabaya).
Mas Atta ini memang menderita Waardenberg Syndrome, kalau saya melihat Atta ini termasuk tipe 1. Kalau saya observasi, Atta ini tidak ada autis maupun hiperaktif. Adanya perilaku yang menyerupai anak hiperaktif karena bawaan dari syndromenya.
Saya bersyukur, bahwa dugaan atas autis dan hiperaktif pada Atta ini tidak ada. Walaupun kami harus tetap mengendalikan perilakunya sehingga lebih mudah diarahkan dan lebih berkonsentrasi.
Kamis, 22 Januari 2015
Semangat...
Setiap waktu yang kita dapatkan adalah berharga.. maka bersyukurlah setiap saat...
Kalimat ini yang selalu saya ingat apabila mengingat bahwa sampai saat ini masih diberikan kesempatan untuk masih dapat melihat indahnya dunia, masih bersama orang-orang tercinta, dan masih diberikan kesempatan untuk lebih banyak berdoa.
Ada rahasia disetiap anugerah yang kita dapatkan... Dulu, saya selalu bertanya "mengapa saya" dan "mengapa selalu saya" dan "mengapa cobaan ini tidak pernah berakhir"....
Ternyata banyak pelajaran yang saya ambil disetiap cobaan yang saya dapatkan. Saya menjadi lebih kuat, lebih sabar, dan lebih banyak berdoa...
Anyway.... bersyukurlah setiap saat....
Kalimat ini yang selalu saya ingat apabila mengingat bahwa sampai saat ini masih diberikan kesempatan untuk masih dapat melihat indahnya dunia, masih bersama orang-orang tercinta, dan masih diberikan kesempatan untuk lebih banyak berdoa.
Ada rahasia disetiap anugerah yang kita dapatkan... Dulu, saya selalu bertanya "mengapa saya" dan "mengapa selalu saya" dan "mengapa cobaan ini tidak pernah berakhir"....
Ternyata banyak pelajaran yang saya ambil disetiap cobaan yang saya dapatkan. Saya menjadi lebih kuat, lebih sabar, dan lebih banyak berdoa...
Anyway.... bersyukurlah setiap saat....
Langganan:
Postingan (Atom)