Sampai dirumah sayapun buka lappy dan browsing "Waardenberg Syndrome". Dan inilah penjelasan singkatnya...
Waardenburg
syndrome adalah suatu syndrome kelainan genetic yang mengakibatkan kehilangan
pendengaran dan perubahan warna pigmen pada rambut, kulit, dan mata; meskipun
pada kebanyakan penderita ada yang masih mempunyai pendengaran normal, sebagian
gangguan pendengaran tingkat sedang, dan ada yang mengalami gangguan
pendengaran tingkat berat (profound hearing).
Gangguan pendengaran ini terjadi sejak bayi (congenital). Orang dengan
kondisi seperti ini mempunyai mata berwarna biru pucat atau mempunyai warna
mata yang berbeda antara yang kiri dan kanan, misalnya yang kiri berwarna
coklat dan yang kanan berwarna biru pucat. Tanda lain adalah terkadang terdapat
warna rambut putih pada sebagian rambut. (http://ghr.nlm.nih.gov/condition/waardenburg-syndrome)
Ada 4
tipe Waardenberg syndrome ini. Tipe 1 dan tipe 4 mempunyai kemiripan yang sama,
yang membedakan adalah pada tipe 1 ada jarak yang lebar diantara kedua mata
sedangkan pada tipe 2 tidak. Pada tipe 2 kehilangan pendengaran mempunyai
tingkat lebih berat dibanding tipe.
Pada
tipe 3 (Klein-Waardenburg syndrome) adanya ketidaknormalan pada tubuh bagian
atas, adanya gangguan pendengaran, dan adanya perubahan pigmentasi.
Pada
tipe 4 (Waardenburg-Shah syndrome) adanya tambahan gejala “Hirschsprung disease”,
yaitu adanya gangguan pencernaan yang menyebabkan konstipasi pada usus.(http://ghr.nlm.nih.gov/condition/waardenburg-syndrome)
Saya pun tertegun dengan penjelasan ini, selama 7 tahun kami mencari jawaban atas pertanyaan "sebenarnya Atta ini kenapa?"... Ternyata ini jawabannya...
Penjelasan yang sama juga diberikan oleh dr. Haris (saya lupa nama lengkapnya - yang jelas beliau dokter THT yang praktek di Kasoem Surabaya).
Mas Atta ini memang menderita Waardenberg Syndrome, kalau saya melihat Atta ini termasuk tipe 1. Kalau saya observasi, Atta ini tidak ada autis maupun hiperaktif. Adanya perilaku yang menyerupai anak hiperaktif karena bawaan dari syndromenya.
Saya bersyukur, bahwa dugaan atas autis dan hiperaktif pada Atta ini tidak ada. Walaupun kami harus tetap mengendalikan perilakunya sehingga lebih mudah diarahkan dan lebih berkonsentrasi.
Hai mba..berkenan sharing denganku kah?anakku umur 3 taun juga mengalami gangguan pendengaran..97 db blom ada respon..salam, milla
BalasHapus