Tantangannya pas liburan sekolah ini mesti pas Bunda kerjaan banyak di kantor, kerjain laporan penelitian mesti pas anak2 libur ditambah mbak yang momong ndak datang....
It`s a perfect day...
Planningnya... hari ini ajak Ken dan Nina ke kantor, trus ke lab, trus ke supermarket untuk belanja -Bundanya ndak sempat ke pasar pagi ini-
Kenyataannya...
Pagi setelah antar Atta sekolah, ajak Ken dan Nina sebentar ke kantor untuk ambil buku referensi. Telepon ke Lab, untuknya analisisnya lagi jaga ujian, kerjaan di lab di tunda hari rabu. trus ke supermarket untuk bikin nugget pesenan Nina dan Ken minta dibuatin sop brokoli (hanya brokoli saja isinya)
Sesampai di rumah, bikin makanan pesenan Ken dan Nina.... untuk resep nuggetnya minta diajarin sama Tante Suci Satri yang memang sudah biasa bikin nugget sendiri di rumah... Ini resepnya
NUGGET SAYUR ala TANTE SUCI SATRI
500 gram daging ayam giling di campur ma 2 sdm maizena, 1/2 batang keju cheddar di parut, telur 1 butir, 3 siung bawang putih rajang halus, merica bubuk, gula pasir, garam, dan bawang putih bubuk...
Itu resep dasarnya...
Untuk varian rasa, saya tambahkan brokoli dan wortel, sesuai selera. Untuk brokoli saya rendam dulu ma air panas, tujuannya untuk menghilangkan ulat-ulat kecil yang mungkin sembunyi di sela-sela kuntum brokoli, selain itu untuk menghilangkan bau langunya.Brokoli dan wortel ini saya parut halus dan di masukkan ke dalam adonan dasar.
Setelah itu di siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm, diolesi mentega. masukkan adonan, trus dikukus sampai matang.
Setelah matang didinginkan, kemudian di potong atau di cetak susia selera, di olesi telur dan di celupkan ke tepung roti.
Nugget yang sudah jadi ini saya masukkan ke dalam kemasan kedap udara, dan saya masukkan ke dalam frezeer. tujuannya agar beku dan tahan lama, selain itu juga tepung roti akan lengket dan ndak rontok pada saat di goreng....
Lumayan juga untuk persediaan 1 minggu. Untungnya, anak-anak suka dan saya pun juga senang, karena anak-anak suka....
^_^
Senin, 15 Juni 2015
Senin, 08 Juni 2015
Selfie Boy
Menurut wikipedia Bahasa Indonesia definisi selfie adalah
Swafoto atau foto narsisis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakankamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di industri hiburan Korea, istilah yang digunakan adalah selca (singkatan untuk self camera). Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok".
Salah satu materi pelajaran "Deep Blue Eyes" adalah belajar ekspresi wajah. Dia diajari berbagai ekspesi wajah mulai marah, senang, sedih, menangis... awal belajar menggunakan kartu ekspresi. Terapis akan menunjukkan berbagai ekspresi wajah menggunakan kartu.
Setelah Deep Blue Eyes paham, maka mulai ditingkatkan menggunakan simbol. simbol yang biasa digunakan adalah smiley face, yang mewakili masing-masing perasaan.
http://www.smileystore.com/Merchant2/graphics/00000001/12382.jpg
Deep Blue Eyes suka sekali digambarkan simbol smiley, malah terkadang ngambil gambar di sekolah..^_^
Akhir-akhir ini, setiap pulang sekolah Deep Blue Eyes ngaca dulu di depan kaca sekolah.. Atau kalo di kamarnya, diam-diam dia ngaca sambil pasang pose senyum, membuka mulut. Ternyata, Deep Blue Eyes suka sekali di foto selfie sama Terapisnya.
Hasilnya lucu-lucu...
Smile.... |
Showing me teeth |
Hai..hai... |
Love U Deep Blue Eyes
Minggu, 07 Juni 2015
Accident in the Afternoon
Rabu 27 Mei 2015
Hari ini hari yang sangat sibuk. Ngerjain penelitian di
laboratorium, bikin laporan penelitian, sehingga ndak bisa jemput Ken dan Nina
pulang sekolah. Tugas jemput sekolah minta tolong Eyang Ti dan Eyang Kungnya.
Pagi sebelum berangkat kerja, Ken sempat merajuk
Bunda, Mas Ken maunya dijemput bunda saja. Ndak mau di jemput eyang.
Kenapa mas?
Iya bund, kalo di jemput bunda kan bisa main sepeda di rumah. Kalo
dijemput eyang ndak bisa sepedaan
Ya, nanti sore saja sepedaannya kalo bunda sudah pulang kantor.
Kenzie lagi seneng-senengnya naik sepeda roda 2,s epedanya
baru dibelikan Ayahnya. Tapi sudah dipesenin kalo sepedaan jangan di dalam
rumah. Kebetulan rumah kami agak luas bagian ruang keluarganya. Sengaja kami
minggirkan semua kursi dan meja, agar Ken, Nina, dan Atta bisa sepedaan di
dalam rumah. Tapi pakai sepedanya yang kecil, bukan yang besar.
Pagi sebelum berangkat kerja pun, saya ngobrol ma Ayah.
Ayah, besok jadi berduaan kan?
Mau kemana ya...
Ga tahu Yah, aku juga bingung mau kemana.
Apa ndak usah aja, Bund. Tar sabtu keluar bareng ma anak-anak aja.
Ok
Kita ada rencana mau keluar bareng di hari kamis, karena
sudah lama ndak “pacaran”, kita berdua sama-sama sibuk. Saya sibuk ma lab dan
penelitian, Ayah sibuk ma proyek di kantor.
Berangkatlah kita...
Saya dan Atta..
Ayah antar Ken dan Nina
------------------------------------------------------------
Sore pulang kerja....
Ken menghampiri saya dan berkata
Bund, tadi mas ken sepedaan, jatuh terus “nonot” mas Ken ditatap sepeda,
berdarah. Tapi sekarang darahnya sudah
berhenti, Bund.
Sakit, mas.
Ndak bund. Mas ken tak sepedaan lagi ya, bund.
Iya mas
Saya pun masuk rumah dan mandi. Setelah mandi, Ken
menghampiri saya lagi
Bund, “nonot” mas Ken sakit kalo di buat jalan.
Saya langsung telepon Ayah, cerita singkat. Ayah bilang,
dibawa ke UGD lavalette aja
Saya bawa Ken ke UGD Lavalette. Sesampai di sana langsung di
lihat sama dokter jaga dan perawatnya. Setelah memeriksa Ken, Dokter bilang...
Ibu, ini lebih baik sekalian di sunat saja. Karena yang luka
pas bagian kulitnya. Kalo di rawat nanti malah “mborok” yang akan menutup
saluran pipisnya.
Sesaat saja tertegun. Speechess.......
Sesampai di rumah, sudah ada Yang Ti yang baru pulang ngaji
dan ndak lama Ayah pulang kantor. Saya cerita kalo Ken harus di sunat.
Malam itu juga kami putuskan untuk membawa Ken ke dr.
Bambang Prijadi, MS. Beliau pun
menyarankan untuk sunat, tapi bisa di tunda sampai kamis pagi. Biar Ken istirahat
dahulu
Kamis, 28 Mei 2015
Pagi-pagi jam 5, kami sudah membangunkan Ken. Eyang Ti dan
Eyang Kung sudah datang untuk membantu menjaga Atta dan Nina, karena masih
tidur.
Jam 05.30, kami sampai di rumah dr. Bambang Prijadi, MS.
Beliau sudah siap dengan segala peralatannya.
Proses sunatpun di mulai, pas di suntik bius Ken nangisnya
luar biasa....
Tapi setelah obat biusnya bekerja, Ken malah cerita-cerita
dengan Ayah (Ayah megangin Ken di bagian atas kepala). Apa aja diomongkan....
Jam 06.30 proses sunat pun selesai, dan kami pun pulang.
Sesampai di rumah.... Ken menjadi raja. Hanya duduk depan
televisi sambil menonton acara kesukaannya.
Ndak lama kemudian reaksi obat biusnya habis, wah... mulai
teriak-teriak. Yang sakit, yang panas, yang jangan di pegang....
Maunya di tiup dan di kipasin sama bunda saja...
Bunda iseng tanya...
Biar ndak sakit mas
ken mau apa?
Mau magnum, bunda.
Tapi janji ya, kalo
sudah dikasih magnum ndak nangis lagi
Iya bunda, janji...
Hehehehe... mumpung lagi sakit, Ken aji mumpung.... mau es
krim yang paling enak hehehehe
Tapi ndak papalah... yang penting Ken cepet sembuh.
Selamat ya Nak, semoga menjadi anak yang semakin sholeh dan
semakin sayang sama Ayah Bunda, Mas Atta, dan Adik Nina.
Jumat, 29 Mei 2015
Sebagai wujud rasa syukur kami, kami mengadakan acara syukuran sunat Ken sekaligus akikahnya. Karena kami berdua masih punya utang untuk mengadakan akikah anak-anak. Alhamdulillah yang berkenan hadir di acara syukuran Ken banyak, sekaligus mendoakan supaya Ken menjadi anak yang sholeh.
Maturnuwun semuanya...
^_^
Langganan:
Postingan (Atom)