Kamis, 23 Oktober 2014

LUNCH BOXES....

Saya mempunyai komitmen untuk memberikan yang terbaik untuk Fahrezas... salah satunya bekal kue atau makan untuk dibawa ke sekolah. Untuk memenuhi komitmen  itu berarti saya harus lebih pagi menyiapkan sarapan dan bekal makan siang atau kue untuk seluruh anggota keluarga (termasuk saya...).

Untuk Ayah, saya menyiapkan roti tawar yang dipanggang di teflon. Roti yang saya bawakan ada 2 jenis, yang pertama roti  isi telur mata sapi dan yang kedua roti isi margarin, meses, keju (kalo keju ndak ada ya ndak pake).

Untuk Nina dan Ken, isinya selalu sama jenis. 3 jenis kue dan 1 kotak susu. Plus 1 gelas tupperw*** air putih. Jika isinya tidak sama, pulang sekolah akan protes...

mengapa ndak sapa? 
kenapa susu adik coklat? 
kenapa punya mas Ken susu strawberry?
kenapa punya mas Ken isinya lebih banyak dari punya Nina?
^_^

Untuk Atta, yang dibawa lebih banyak. Ada 3 kotak makan dan 1 kotak sayur, susu 1 kotak, dan air putih 1 botol ukuran 500 ml. Rinciannya:
1 Kotak nasi plus sayur untuk makan jam 10 pagi
1 Kotak kue yang isinya sama dengan punya adik-adiknya
1 Kotak nasi yang lauknya telur (boleh dadar atau ceplok atau bumbu bali atau dibumbu kecap - pokoknya telur) untuk makan jam 3 sore.
Bekal Atta lebih banyak, karena Atta day care dari jam 8 sampai jam 4 sore.

Untuk Saya, saya juga bawa bekal. Tapi bukan untuk makan siang. Untuk makan jam 10 pagi...^_^
Pertama karena pagi saya jarang sarapan... (padahal dah bangun pagi, tapi tetep saja tidak sempat sarapan)
Kedua karena untuk membuat jarum timbangan geser ke kiri.... (aka. Diet)
Ketiga karena penghematan.... (harga makanan di kantin mahal... selain itu enak masakan saya hehehehe)
Bekal yang saya bawa, menunya sama dengan menu Atta hanya nasi lebih sedikit dan tempat makan yang lebih kecil... Plus bawa air putih untuk persediaan di mobil...
Hanya punya Ayah saja tidak ikut terfoto...^_^

Harapannya, dengan membawakan bekal dari rumah... selalu tetap terjaga kebersihan makannya dan pastikan gizinya tercukupi....

^_^


Rabu, 22 Oktober 2014

His Personal PECS



Jika ada yang bertanya bagaimana cara Ayah dan Bunda berinteraksi dengan Atta, cara berkomunikasi, cara kami Ayah Bunda meminta, menyuruh, dan belajar serta cara Atta menyampaikan keinginan, meminta sesuatu.... Hanya kami yang tahu....

Awalnya begitu...hanya kami yang tahu.. karena selama ini interaksi sosial lebih sering dengan Ayah Bunda, sehingga Ayah Bunda masih belum memikirkan cara bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

Selama 5 tahun (hampir 6 tahun ini) ABD (Alat Bantu Dengar) yang Atta gunakan belum maksimal. Belum ada komunikasi verbal yang keluar dari mulut Atta... sehingga Ayah Bunda harus mencari cara untuk mengoptimalkan komunikasi non verbalnya..... But How???

Hal ini kami diskusikan dengan Pak Temmi (Guru privat Atta)

Pak Temmi, untuk komunikasi Atta selajutnya bagaimana? Karena untuk bahasa isyarat, kami tidak ada yang paham. 

"Bagaimana jika dikembangkan Pecs Pak dan Ma Atta, cara komunikasi untuk anak autis. tapi bisa kita gunakan untuk Atta. Apalagi atta sudah mengenal huruf, angka, sudah bisa membaca, dan sudah mengerti gambar. Minggu depan kita bisa coba ya Ma. Nanti akan saya bawakan contoh gambarnya yang bisa dikopi."

Mendengar istilah PECS, Akronim yang masih aneh di dengar. Tidak sabar menunggu minggu depan, saya Browsing pun di mulai....

Picture Exchange Communication System (PECS)  adalah suatu pendekatan untuk melatih kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (Bondy dan Frost, 1994:2). PECS dirancang oleh Andrew Bondy dan Lori Frost pada tahun 1985 dan mulai dikenalkanpada publik pada tahun 1994 di Amerika Serikat. Awalnya PECS    ini digunakan untuk  siswa-siswa pra sekolah yang mengalami autisme dan kelainan lainnya yang berkaitan dengan gangguan komunikasi. Siswa yang menggunakan PECS ini adalah mereka yang perkembangan bahasanya tidak menggembirakan dan mereka tidak memiliki kemauan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada perkembangan selanjutnya, penggunaan PECS telah meluas dapat digunakan untuk berbagai usia dan lebih diperdalam lagi.

PECS pada prinsipnya merupakan upaya merangsang komunikasi anak secara spontan. Penggunaan bahasa visual sebagai ganti bahasa verbal merupakan upaya mediasi awal menuju proses komunikasi yang lebih rumit. Proses visual dalam berkomunikasi pada gilirannya menjadi pemicu ungkapan-ungkapan secara verbal. PECS dapat dilihat sebagai upaya pemberian rangsangan secara visual. Proses tersebut dapat dikerjakan dalam beberapa fase. Fase yang berbeda menunjukkan tingkat  levelisasi kemampuan dan perkembangan anak. Pada tahap awalnya anak diperkenalkan dengan simbol-simbol non verbal. Namun pada fase akhir dalam penggunaan PECS ini, anak dimotivasi untuk berbicara. Meskipun PECS bukanlah program yang dirancang untuk mengajarkan anak autis cara berbicara tetapi pada gilirannya program tersebut mendorong kemampuan anak berkebutuhan khusus untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

Berdasarkan pengalaman Wallin (2007:1) 
ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh PECS)   ini, diantaranya:
1)        Setiap pertukaran menunjukkan tujuan yang  jelas dan mudah dipahami. Pada saat tangan anak menunjuk gambar atau kalimat, maka dapat dengan cepat dan mudah permintaan atau pendapatnya itu dipahami. Melalui  PECS, anak telah diberikan jalan yang lancar dan mudah untuk menemukan kebutuhannya.
2)        Sejak dari awal, tujuan komunikasi ditentukan oleh anak. Anak-anak tidak diarahkan untuk merespon kata-kata tertentu atau pengajaran yang ditentukan oleh orang dewasa, akan tetapi anak-anak didorong untuk secara mandiri memperoleh mediasi komunikasinya dan terjadi secara alamiah. Guru atau pembimbing mencari apa yang anak inginkan untuk dijadikan penguatan dan jembatan komunikasi dengan anak.
3)        Komunikasi menjadi sesuatu penuh makna dan tinggi motivasi bagi anak autis.
4)        Material (bahan-bahan) yang digunakan cukup murah, mudah disiapkan, dan bisa dipakai kapan saja dan dimana saja. Simbol PECS dapat dibuat dengan digambar sendiri atau dengan foto.
5)        PECS tidak membatasi anak untuk berkomunikasi dengan siapapun. Setiap orang dapat dengan mudah memahami simbol PECS sehingga anak autis dapat berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya dengan keluarganya sendiri.
(http://rudiirawanto.wordpress.com/2013/09/09/picture-exchange-communication-system-pecs/)


Saya pun tertarik mencari lebih banyak lagi contoh-contoh gambar. Intinya ternyata, gambar pecs disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kita bisa menggunakan yang sudah ada di internet atau kita buat sendiri. Permasalahan yang ada adalah contoh gambar kartu yang ada di internet menggunakan bahasa inggris. sehingga saya harus menyesuaikan dengan kebutuhan Atta. Ada beberapa gambar yang saya adaptasikan untuk Atta dan ada beberapa gambar yang saya buat sendiri. Harapannya minggu depan pada saat Atta belajar dengan Pak Temmi lagi, Atta sudah siap dengan media PECS.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvD5ZGnKNaEpO0hNzhSQWyMLzwFMPgB9w4FU7RJ62RK-fqxsfO0kpASIp1OCsGLyPogCxoD0MoeSwAHWFL_YoZO4m-cyYTqWc-NVMaY_VVTZczK_up85f4n-JKU2RwdIUy6NeiOrZKzC2P/s400/contohgambar2.jpg
Contoh PECS 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvD5ZGnKNaEpO0hNzhSQWyMLzwFMPgB9w4FU7RJ62RK-fqxsfO0kpASIp1OCsGLyPogCxoD0MoeSwAHWFL_YoZO4m-cyYTqWc-NVMaY_VVTZczK_up85f4n-JKU2RwdIUy6NeiOrZKzC2P/s400/contohgambar2.jpg

http://1.bp.blogspot.com/-nLCdGStkJ3I/U9-bM6VWWZI/AAAAAAAAAKI/4Y_EigSYI88/s1600/pecs1.jpg 
Contoh PECS jika sudah di tempelkan di BOARD
 http://1.bp.blogspot.com/-nLCdGStkJ3I/U9-bM6VWWZI/AAAAAAAAAKI/4Y_EigSYI88/s1600/pecs1.jpg

Saya sudah ada bayangan, bagaimana cara membuatnya dan bagaimana cara penggunaannya. Beberapa gambar sudah saya sesuaikan dengan kebutuhan Atta. Butuh waktu sekitar 3 hari untuk pengerjaanya. Mulai dari cari gambar, sesuaikan gambar, print gambar di kertas folio, gunting gambarnya, ditempel di karton ukuran tebal, dilapisi  plastik vinil.... Melelahkan memang... tapi puas setelah melihat hasilnya dan ternyata saya bisa membuat ini....^_^

 Kartu PECS buatan saya, yang saya sesuaikan dengan kebutuhan Atta. 
Gambar Atas : setelah di print di kertas folio. 
Gambar Bawah : setelah digunting dan di tempel di karton dan dilapisi vinil agar ndak mudah rusak. setelah itu ditempeli velcro (kecil saja) untuk bisa melekat di lapisan vecro yang lain.


 PECS Atta sudah jadi. 
Gambar Atas : Halaman depan binder Atta. Saya tempelkan foto dan velcro panjang untuk menaruh kartu sehingga bisa menjadi susunan kalimat. 
Gambar bawah : bagian dalam terdiri dari beberapa lembar karton untuk menempelkan kartu PECS. Sehingga nanti tinggal memilih kartu mana yang akan disusun.

Kartu yang di gunakan banyak ragamnya. Mulai dari anggota keluarga, kata aktifitas harian, kata perintah, nama anggota tubuh, sampai nama makanan yang disukai Atta. Hal ini untuk memudahkan Atta untuk memahami konsep kalimat. Sehingga nantinya jika kami menuliskan kalimat panjang, Atta lebih mudah paham.

Nantinya kartu ini akan di gunakan di rumah saja, ndak keren kan kalo kemana bawa binder gede seperti ini. Kami nanti tinggal menuliskan keinginan Atta di buku kecil atau di Note saya jika saya menanyakan sesuatu ke Atta.

Semua membutuhkan proses.... Kami yakin Atta bisa.. Walaupun awalnya akan sulit membiasakan untuk menggunakan media ini, tapi Kami yakin pasti berhasil...^_^

Do the best "My Spanish Blue Eyes"


Selasa, 21 Oktober 2014

White Rabbit "Nina"

The only one girl.... 
 Anugerah terindah yang ndak disangka pas hamil anak 3.... Disaat Ken masih berusia 15 bulan, saya sudah hamil lagi.. Kehamilan yang tidak direncanakan sebenarnya.Walaupun ada rencana untuk menambah anak lagi, tapi saat itu tidak dalam waktu dekat...

24 Maret 2011
Haid yang harusnya sudah datang, tidak kunjung datang... Saya pun beli tes pack. hasilnya negatif.

Aahh memang lagi telat...pikir saya saat itu.

Awal April 2011
Haid yang ditunggu tidak kunjung datang, haid saya selalu teratur... ditanggal yang sama setiap bulannya. Jika telatnya sampai seminggu lebih...something happened... Tes pack pun dilakukan untuk kedua kalinya. Dan... hasilnya positif....^_^

Antara senang dan bingung... sampai sesaat setelah tes pack, saya ndak berani untuk cerita ke suami... Bingung harus mengatakan apa... Karena kita komitmen saat itu ndak hamil dalam waktu dekat karena fokus untuk merawat Atta. Selain itu, kita ada rencana untuk bawa Atta ke RSCM.

dengan was was saya cerita ke suami saya

Ayah, tes pack nya positif

"Alhamdulillah, berarti tar lagi kita punya anak lagi" Kata suami saya...

Tapi kan Ken masih kecil... trus Atta tar gimana?

"Insya Allah bisa dijalanin ya" Kata suami menguatkan saya


Malamnya, kita ke Dr. Nuke. Respon beliau pun positif

"Sapa tahu perempuan mbak"

Kalo laki lagi gimana Dok?

"Ya berarti rejekinya laki-laki...^_^"

Diawal kehamilan, saya dan suami sepakat untuk merahasiakan kehamilan ini. Tidak seorang pun keluarga yang tahu. Hanya saya, suami, dan Dr.Nuke saja yang tahu.
Semua aktifitas berjalan seperti biasa... mual dan muntah di malam hari, ibu mertua juga masih belum curiga. Saya dan suami berapa kali ke Jakarta ke RSCM, dengan kondisi hamil muda... Kebetulan di Jakarta ada adik.. juga ndak tahu kalau saya hamil..
Ibu kandung saya juga tidak tahu kalau saya hamil...

Pertimbangannya karena, saat itu saya dan suami fokuskan untuk berobatnya Atta ke RSCM. Jika tahu kalau saya hamil tentunya semua akan mengkhawatirkan kondisi saya dan kondisi Atta....

Sampai.... Kehamilan saya mencapai 5 bulan... sejalan dengan semakin besarnya perut saya.... kecurigaan muncul dari:
1. Ibu mertua... Kok perutnya tambah besar.... (untungnya badan saya tetap)
2. Ibu kandung....Kok tambah gendut...
3. Teman kantor.... Mbak, pinggulnya kok kaya orang hamil, mbak lagi hamil???

^_^

Yang membuat senang, pada saat periksa ke Dr. nuke...hasil USG nya insya Allah perempuan...

Karena pas lahiran Ken, saya operasi. Untuk kelahiran anak ke 3 ini saya juga harus operasi karena usia Ken belum dua tahun... Dan direncanakan tanggal cantik 11 november 2011...

Untungnya kehamilannya pas trimester akhir ndak merepotkan.... sehingga bisa dapat tanggal cantik 11 November 2011...

Pas setelah lahir... fotonya di share di facebook....dan terjadilah kehebohan... karena tidak semua teman kami tahu bahwa saya sedang hamil....

Nama yang kami berikan

Fathiya Azkadina Fahreza
Anak cantik yang teguh agamanya dan menjadi orang yang pintar dan menyenangkan

Alhamdulillah, tumbuh sehat kuat... ASI sampai 33 bulan... punya panggilan sayang dari Eyang Kungnya "Kelinci Putih"... gara-gara suka cerita Kelinci... Sudah sekolah PAUD...suka menyanyi... dan menjadi hiburan ayah bundanya...^_^

Jika ada teman yang bilang, tambah 1 lagi mbak "cewek" biar pas 2 laki 2 perempuan...

saya selalu bilang, 3 ini sementara cukup buat kami... jika diberikan rejeki anak lagi insyaAllah tetap kami terima... karena anak adalah amanah Allah SWT.

Tapi tidak dalam waktu dekat....^_^





One day "1 October 2014"


Gara-gara pengumuman upacara di lapangan rektorat untuk memperingati hari kesaktian pancasila tanggal 1 oktober 2014 jam 7.15, harus membuat saya berpikir bagaimana mengatur waktu mengantar Ken dan Nina yang masuk jam 7.30 dan Atta yang masuk jam 08.00....

Hasilnya adalah Ken dan Nina,saya antar jam 7 tet di sekolah.. pesan ke Bunda Guru, mohon maaf ya Bu... karena upacara ngantarnya jadi kepagian...^_^

Atta saya ajak upacara dulu dilapangan rektorat, karena jam masuk atta harus tet jam 8.... namanya juga kelas terapi yang  sudah punya jadwal pasti sehingga ndak bisa kita ngantarnya terlalu cepat...
Sesampainya di lapangan rektorat masih pagi jam 7.30.. masih ada waktu untuk mencari absen yang beredar. Setelah nemu absen, saya segera tandatangan... langsung antar Atta ke A Plus...

Sampai di A Plus jam 7.45... masih ada waktu 15 menit untuk nunggu di depan mobil...
untuk mengisi waktu kosong dan untuk mengalihkan perhatian Atta yang ingin segera turun, kita berdua pun foto selfie.. Lumayan, ternyata Atta sadar kamera juga..^_^

Besok kita foto lagi ya Atta....^_^

.


A day with Atta

Atta yang biasanya rajin sekolah, hari ini (21 Oktober 2014) ijin ndak masuk sekolah. Kemarin sepulang sekolah Atta panas dan muntah-muntah.
Malamnya kami ajak ke dr.Ery Olivianto, SP.A (DokterAtta) untuk periksa, dan ternyata ada radang.

Singkat cerita, selasa ini hanya berdua saja di rumah ma Atta. Ayah kerja. Ken dan Nina sekolah dan pulang sekolah diimport ke rumah eyang.

Selama di rumah, Atta ndak mengganggu Bunda bekerja. Dia duduk anteng sambil nonton teve (bahagia Atta - karena biasanya di ganggu ma adiknya, rebutan teve-) Ganti channel mulai dari berita, acara anak2, acara masak, karaoke dangdut....) apa aja yang dia suka..

Selama Atta nonton teve, Bunda ngerjain kerjaan kantor... Kita berdua sama2 sibuk dengan kegiatan masing-masing, sampai pada jam 11 siang Atta minta tidur..

Bunda pun berhenti bekerja sebentar untuk sekedar menemani Atta tidur.. Selama ini jika malam, sebenernya Atta kepengen sekali tidur dengan bunda... hanya saja Ken dan Nina masih tipe sabotase yang tidak mau berbagi dengan Atta. Akhirnya Atta tidur dengan Ayahnya-

Benar saja,ndak lama ditemanin...Atta pun tertidur dalam pelukan... Tumbennya hari ini tidur siang Atta sampai jam 13.30 - hal yang jarang sekali terjadi...

Bangun tidur... sempet berebut remote sebentar sama Bunda...Bunda pengen nonton teve sebentar... Atta diminta untuk mengalah sebentar... setelah bunda selesai, remote diserahkan atta... Eh sama Atta dibuang... (ngambek rupanya)... Dan yang dilakukan selanjutnya, Atta berjalan ke komputer, dengan manisnya dia mematikan komputer !!!!! Balasan yang manis...untungnya file kerjaan sudah di simpan...^_^

Tidak merepotkan..tidak mengganggu.. Hanya berdua saja dengan Bunda....^_^




Kamis, 02 Oktober 2014

Wedding Party...

Sabtu, 13 september 2014.
Kami mendapat undangan pernikahan putra kedua Pak Dekan. Pada saat pertama menerima undangan, kami galau karena undangan ini dimalam hari dan membiat kami kesulitan untuk memutuskan siapa 1 dari 3 Fahreza yang akan diajak.

Kami pun berunding, dan akhirnya memutuskan untuk menitipkan Ken n Nina di rumah eyang dan mengajak Atta. Pertimbangannya karena Atta lebih nyaman dengan kami, selain itu di rumah eyang ada kakak sepupunya yang akan datang. Dengan catatan, kami tidak mengatakan ke Ken n Nina akan ke undangan manten tapi ngantar Atta ke dokter untuk kontrol.

Maghrib, Ken n Nina sudah diantar ke eyang... Atta kami ajak duduk dan kami menuliskan kalimat di bukunya

"atta ikut ayah bunda naik mobil. Atta ganti baju dan pakai sepatu"

Tidak sulit bagi kami untuk membuat Atta menuruti perintah tertulisnya.

Kami pun berangkat dan sampailah di Gedung Graha  Cakrawala tempat acara pernikahan berlangsung. Kami sempet mengira bahwa Atta akan tidak nyaman dengan kondisi ramai dan pasti tidak betah dengan ruang ramai.

Ternyata kami salah.... Atta sangat koorperatif, duduk tenang menikmati makanan yang kami ambilkan. Malahan pas sesi foto gratis, Atta pun mau bekerjasama melihat kamera... mungkin karena tidak pake blits sehingga atta ndak merasa silau.

Hasil foto kami di nikahan semalam

Good job boy, lain kali berarti Ayah Bunda bisa ngajak Atta ke manten lagi yaaaa.......^_^